Skip to content

Masjid Baitul Hamid, Jalan Sanjaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

December 31, 2010

Ruas jalan Sanjaya memang tak seramai jalur lalu lintas yang ada di sekitarnya. Jalan sepanjang kurang dari sekira satu kilo ini merupakan akses antara Mabes Polri dan jalan Adityawarman dan beberapa ruas jalan yang ada di kawasan Kebayoran Baru. Di ruas jalan tersebut terdapat bangunan masjid tua bernama Baitul Hamid. Meski di pinggir jalan, masjid ini nyaman, aman dan terasa tenang.

Bangunan masjid ini berdampingan dengan area pemakaman yang memang berada tertutup di belakang masjid. Tentu area pemakaman akan tampak jelas bila, kita berada di dalam masjid tersebut –berada di sisi kirinya atau selatan. Bangunan berlantai dua ini kerap jadi persinggahan para pengendara yang sengaja untuk menunaikan sholat atau pun sekedar rehat sejenak. Bentuk bangunan dari masjid ini memang memanjang. Setiap shafnya hanya memuat sekira sepuluh – lima belas orang saja. Pada sisi kiblat, dindingnya dilapisi keramik warna hijau tua. Dimana dinding ini dipermanis dengan hadirnya figura kaligrafi dan dua buah jam dinding yang diletakkan simetris di sisi kanan dan kirinya.

Ruang sholat utama masjid ada di lantai dasar yang dihampari karpet bermotif sajadah berwarna merah. Sementara pintu masuk sendiri hanya ada satu akses yang ada di sisi tengah yang menghubungkan ruang sholat utama dengan area wudhu dan anak tangga menuju lantai dua. Di ruang sholat utama sendiri, terdapat bagian ruangan yang diperuntukan bagi jamaah wanita –terletak di sisi kiri pojok. Meski demikian pengelola pun menyiapkan ruang lantai dua untuk keperluan yang sama. Namun sepertinya, ruang inilah yang kerap dimanfaatkan jamaah wanita untuk menunaikan sholat. Untuk menghadirkan suasana lebih sejuk, dan jauh dari kesan panas akibat deru dan asap kendaraan yang melintas, pengelola melengkapinya dengan beberapa kipas angin yang ada di beberapa titik.

Area wudhu dan toilet sendiri berada di belakang atau sisi timur atau sisi kiri dari pintu masuk. Selain itu, pengelola pun menyediakan area wudhu tambahan di sisi kanan bagian depan. Tentunya, ini mempermudah orang yang hendak beribadah sholat tanpa harus memasuki terlebih dulu ke masjid. Memang, di area wudhu tambahan ini pengelola tak banyak menyediakan kran, hanya sekira empat saja.

Nah, bagi jamaah kaum Islam yang tengah melintas jalan tersebut, ketika waktu sholat tiba, tentunya tak usah segan-segan memarkirkan kendaraan sejenak untuk bersimpuh kepada-Nya, sekaligus menghilangkan rasa lelah, letih dan lesu setelah menempuh perjalanan panjang. Masjid ini gampang ditemui siapapun. Baik dari arah Mabes Polri maupun dari arah sebaliknya yakni jalan Adityawarman. Bangunan masjid ini berada di depan sehingga menutupi lokasi pemakaman atau kuburan. Semoga sedikit membantu.

Catatan: Masjid ini terakhir kami sambangi pada awal November lalu.

No comments yet

Leave a comment